Meski bukan tentara, dokter,atau pilot yang sehari-hari bergulat dengan stress antara hidup dan mati, kita juga mengalami kejadian–kejadian yang menantang keberanian. Berikut ini adalah tujuh strategi untuk melewati itu semua dengan mulus. - Belajar Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan P3K
Ada kemungkinan orang-orang disekitar kita terserang sakit atau terluka. Dengan kemampuan untuk melakukan P3K, kita bisa tanggap bertindak dan tidak panik. - Kembangkan Otak
Hipokampus yang membangkitkan pengalaman hidup kita untuk mengatasi rasa takut ternyata bisa menyusut karena depresi atau kegelisahan yang berkepanjangan. Untuk mengembangkan kembali sel-sel otak itu, kombinasikan olahraga dengan psikotrapi, dan jika perlu, resep obat dari ahli. - Bayangkan yang Terburuk
Bukan agar jadi lebih khawatir, tapi agar kita bisa membuat berbagai rencana. Jika kita berpetualang sendirian ke gunung, cari tahu letak desa terdekat yang bisa kita datangi jika terjadi sesuatu. Atau, bayangkan apa yang harus kita lakukan bila berpapasan dengan macan. - Terus Berlatih
Tentara terus menerus berlatih agar secara otomatis bangkit kembali begitu terbenam dalam situasi krisis. Kita juga bisa berlatih agar dapat bertindak tepat di situasi darurat, misalnya dengan melakukan latihan kebakaran dengan seluruh anggota keluarga. Saat berwisata di danau, coba berlatih menyelamatkan orang tenggelam. - SAP AT 100
Bagi anggota SAR (Search And Rescue) singkatan tersebut adalah Stop, Assess and Plan at 100 meters (berhenti, menilai dan merencanakan pada jarak 100 meter dari lokasi kejadian) karena reaksi pertama belum tententu terbaik. Menjauhlah dari kebakaran, beruang, orang gila, atau apa saja, dengan jarak yang aman sampai kita bisa menentukan strategi yang berguna. Untungnya, waktu terasa lebih panjang saat krisis, jadi biarkan pikiran logis kita bekerja selama itu. - Nilai Resiko dan Keuntungan yang Akan Terjadi
Ini adalah kuncu untuk langkah ”merencanakan” dalam SAP. Misalnya, apakah tepat jika kita terjun ke laut yang dingin untuk menyelamatkan seseorang yang tenggelam atau justru kita akan ikut tenggelam? Apakah kita sebaiknya melempar pelampung saja dan memanggil bantuan? Buatlah perhitungan yang cerdik. Jangan pernah membahayakan nyawa lebih banyak orang. - Susun Prioritas
Para profesional menggunakan skala ini: merah untuk orang yang luka dengan kondisi kritis, kuning untuk orang yang luka dan sakit yang tidak parah, hijau untuk kondisi aman. Jika waktu memungkinkan, anggota penyelamat pantai biasanya akan menyelamatkan orang-orang dengan kondisi merah dari kapal yang terbakar agar mereka bisa dirawat. Namun, kalau kapal itu akan segera meledak, maka mereka akan menyelamatkan orang-orang dengan kondisi hijau. Strategi yang sama bisa kita terapkan saat menghadapi situasi kritis juga. Label: tips |
Posting Komentar